Jumat, 26 Februari 2016

Transformation of the Heart

Transformasi Hati

 

Kapal ini akan terus berlayar tanpa tujuan 
Tujuan sudah tidak lagi relevan 
Karena cinta itu sudah ada di sini
Terang benderang siang dan malam di lautan luas tak berbatas 


===============

Masih ingatkah anda dengan kisah si anak pengembara spiritual? Sudah lama kita tidak mendengarkan kisahnya. Si anak telah menempuh pencapaian kesadaran yang cukup tinggi dan telah memiliki banyak anak-anak lain yang belajar darinya. Namun begitu, memang telah terjadi sebuah peristiwa penting di dalam hidupnya. Pengembaraannya yang berhiaskan warna-warni rasa kehidupan, penuh dengan pertanyaan dan jawaban, derita dan bahagia, membawanya kembali kepada sang sahabat yang telah membantu membukakan jalan ke dalam hati dan merasakan sentuhan kupu-kupu mistis.
Si anak bertanya kepada sahabat, "Wahai sahabatku, jadikan aku muridmu dan ajarkan aku pengetahuan illahi." 
Sahabat menjawab, "Jangan jadikan aku gurumu. Tuhan adalah gurumu. Jadikan Dia kekasihmu. Dia ada di dalam dirmu."

===============

Hidup di dunia ini seperti labirin. Kau memasuki sebuah labirin. Kau berada di garis Start.
  • Pada akhirnya kau akan berhasil menuju garis finish hanya jika kau percaya adanya garis finish.
  • Jika kau bertanya pada guru, guru akan menunjukkan pilihan mana yang benar dan salah, kiri atau kanan.
  • Jika kau bertanya kepada seorang pengelana, dia akan berkata, "Cobalah semua arah, karena yang terpenting adalah perjalanannya."
  • Dan jika kau bertanya kepada seorang bijak dengan pengetahuan illahi (divine wisdom), dia akan berkata, "Berpikirlah dengan hatimu. Lalu, panjatlah dinding labirin ini dan pandangilah dunia ini dari atas sana!"

===============


Hubungan antara sang anak dan sahabatnya telah berubah menjadi hubungan platonic penuh cinta dan kasih Tuhan. Bagi yang belum memiliki tingkat kesadaran yang sama dengan mereka, akan sulit mengartikan hubungan mereka. Mereka berbicara dalam bahasa hati. Seluruh tubuh mereka memancarkan energi kasih yang tak akan padam. Chakra-chakra bekerja secara alamiah di setiap saat.

Sebagian orang yang ketujuh simpul-simpul chakra utamanya terbuka, akan merasakan denyutan lembut atau rasa hangat di lokasi dimana chakra-chakra itu berada.

  • Chakra Mahkota (Sahasrara) yang terletak di ubun-ubun kepala, adanya denyutan lembut atau keras, dan jika seseorang cukup sensitif, akan terlihat cahaya terang di atas kepala berwarna putih-perak. Chakra mahkota juga menjadi simbol "Aku tahu" - I Know. Maksudnya adalah pengetahuan datang karena seseorang Tahu - mengetahui - yang hakiki. Chakra ini adalah yang pertama kali terbuka dibanding chakra lainnya.
  • Chakra mata ketiga (Ajna) yang berada di antara alis juga berdenyut dan berputar-putar. Chakra ini simbol dari "Aku melihat" - I See. Kelenjar fisik untuk chakra ini adalah Pineal.
  • Chakra Tenggorokan (Vishuddha) - "Aku berucap" - I speak. Kelenjar fisik untuk chakra ini adalah Thyroid. Sebagian orang merasakan tenggorokan berdenyut
  • Chakra Hati (Anahata) - "Aku mencintai" - I love. Kelenjar fisik untuk chakra ini dalah Thymus yang terletak di dada. Sebagian orang merasakan rasa hangat yang lembut.
  • Chakra perut (Manipura) - "Aku melakukan" - I do. Organ fisik untuk chakra ini adalah Pancreas. Sebagian orang merasakan kehangatan.
  • Chakra sex (Svadhishthana) - "Aku merasa" - I feel. Organ fisik untuk chkara ini terletak di wilayah sacrum. Sebagian orang merasakan kehangatan. Jika seseorang cukup sensitif, ia akan melihat genangan air dengan riak yang tenang.
  • Chakra dasar (Muladhara) - "Aku" - I am. Organ fisik untuk chakra ini adalah ujung bawah tulang belakang. Sebagian orang merasakan rasa hangat. Chakra ini bersentuhan dengan sebuah wilayah yang disebut Perineum yaitu kelenjar prostat dimana tempat berkumpulnya gulungan-gulungan kundalini.

Si anak merasakan perubahan mendalam, sesuatu perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Jika hatinya pernah terhinggap kupu-kupu mistis sebagai simbol cinta Tuhan yang sekejap itu - yang sudah membuatnya hampir tak kuasa mengendalikan dirinya, maka kali ini ia merasakannya dalam jangka waktu yang lebih lama. Semakin hari semakin bertambah lama. Satu minggu, dua minggu, satu bulan, dua bulan, entah sudah berapa lama terus berlanjut. Kupu-kupu itu hinggap dan tidak terbang lagi.

Rasa rindu, rasa mabuk karena cinta yang teramat dalam menguasai dirinya. Ia tidak lagi mampu berkata-kata. Perguruannya terhenti. Ia merindukan belaian lembut dan hangat seperti anak bayi yang lekat pada ibunya. Ia hanya menyendiri dan satu orang yang mampu mengerti keadaannya hanyalah sang sahabat.
Ia sangat menderita. Sangat tersiksa. Sangat bahagia.

Inikah rasanya cinta Tuhan?
Rasa yang membuat ia tak mampu berkata-kata lagi?
Kerinduan yang menyiksa? Kedambaan yang menyayat hati? Namun juga sangat membahagiakan - rasa bahagia yang sudah tak mampu lagi tertampung - tumpah ruah membanjiri semua ruang?
Rasa yang hanya bisa terpancar dari matanya yang sudah sangat sayu?
Dadanya seperti ditikam pedang tajam panas berapi, tetapi menyejukkan dan membahagiakan?
Hatinya menjadi sangat lembut, sangat halus, sangat sayu.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi pada diriku?" Bibirnya bergerak berbisik. "Mengapa Kau jadikan aku seperti ini? Apakah aku telah menjadi gila? sanggupkah aku memikul rasa ini?"

Ia mengurung diri. Sahabat menjaganya dan merawatnya dengan penuh rasa sayang.

Suatu hari, sang sahabat membawakannya sebatang pena dan beberapa lembar kertas kepadanya, "Sudah saatnya kau tuliskan."

Tanpa menjawab, ia menerima pena dan kertas itu, lalu mulai menulis. Inilah ayat-ayat yang dituliskannya;

When a lover meets the beloved, 
There is a union. The two are one. 
The feeling of overwhelming love. 
Intoxicating, craving, and longing. 
I die before I die. 
I am longing for you. 
--------------------------- 
Saat yang mencintai bertemu yang dicintai, 
Terjadi penyatuan. Yang dua menjadi satu. 
Perasaan cinta yang teramat besar tak terkira. 
Memabukkan, mencandu, merindukan. 
Aku mati sebelum mati. 
Aku merindukanmu. 

---------------------------

Jika aku ingin melihatNya, aku pejamkan mataku. 
Jika aku ingin menciumNya, aku letakkan telapak tanganku di bibirku. 
Jika aku ingin bertemu denganNya, aku melihat ke cermin. 
Aku adalah rasaNya dan rasaNya adalah aku.

--------------------------- 

Syukurmu semata untuk Aku. Aku adalah Tuhanmu, di dalam dirimu. 
Tidak ada yang lebih dalam dari kolam syukur-Nya. 
Tidak ada yang lebih luas dari semesta-Nya di dalam dirimu. 
Tidak ada syair yang lebih indah dari nyanyian-Nya. 
Tidak ada lukisan yang lebih cantik dari cantiknya hatimu padaNya.

--------------------------- 

The best moment of company is alone. 
The most beautiful song is silence. 
The most beautiful painting is a blank canvas. 
The happiest time is when you have nothing. 
In every breath, I am longing for my beloved.
---------------------------
Waktu terbaik kebersamaan adalah kala sendirian.
Lagu terindah adalah keheningan.
Lukisan terindah adalah kanvas kosong.
Masa terbahagia adalah kala kau tidak memiliki apapun.
Di setiap nafas, aku merindukan yang kucintai.

---------------------------

Sempurna, adalah diriMu
Cintaku tidaklah terkata
Milikku hanyalah diriMu 
Bagiku, akhirnya.
Di setiap waktu, Kau jadikan aku
yang terindah, terbahagia
Hitam putih telah bersatu.


===============

Telah terjadi penyatuan dengan sesuatu yang Maha Satu, Maha Besar, Maha Agung.
Tidak ada kata yang mampu terucap, hanya syair-syair dan ayat-ayat illahi yang tertoreh.
Ia hanya menulis dan menulis. Sang sahabat membawakan terus kertas kepadanya. Sampai kapan? Tidak ada yang tahu.

Tidak ada guru tidak ada murid. Tuhan adalah guru mereka. 
Keduanya harus saling ada. Tidak bisa berjalan sendirian.
Si anak mencari sahabat, dan sahabat mencari si anak. Sebab adalah akibat dan akbat adalah sebab.
Keduanya bertemu dalam penyatuan cinta-kasih Tuhan.
Pengetahuan illahi hanya mengalir melalui Cinta Tuhan.
Di antara sesama manusia dan Tuhan.

Si anak dan sang sahabat telah mengetahui kebenaran hakiki. 
Sangat sederhana, sangat agung, sangat indah, sangat megah, sangat membahagiakan.

Tuhan mengalir dalam irama. Seperti lantunan melodi musik merdu. Temponya teratur dan lembut. Tidak perlu kau kejar atau kau dahului. Hanya perlu dirasakan, dinikmati dan diresapi. Setiap detik, setiap masa. Kau bergerak bersamaNya. Seiring, seirama.

Terjadilah penghancuran dan terjadilah pemurnian seiring terungkapnya kebenaran hakiki.
Hijau lembut.
Si anak telah mencapai ruang hatinya yang terdalam.
(http://human-earth.blogspot.co.id/2014/09/a-journey-home.html)
Dan terjadilah transformasi hati.

Cahaya illahi terpancar dari mereka ke seluruh penjuru alam. Memberikan penerangan ke semua sudut. Hati yang terbuka mengenali cahaya itu. Jaringan kesadaran terjalin. Bergelombang, riak ruang yang bergerak ke segala arah.

Bertanyalah, maka kau akan tahu.
Cintailah Dia maka kau akan mengetahui yang hakiki

Hubunganmu dengan Tuhan adalah yang terpenting.



===============
ER

For my Beloved.



3 komentar:

hadi muhtadi mengatakan...

Mantap bang

Erianto Rachman mengatakan...

Terima kasih...

Anonim mengatakan...

😍 greetings from malaysia.. Ur word deeply.. Truly.. Madly..