Kamis, 04 Desember 2008

A Secret Pathway




Anda memohon kepada Yang Maha Kuasa agar apa yang anda harapkan terwujud. Entah mungkin karena doktrin yang membuat anda berdoa dengan cara yang biasa anda lakukan. Pernahkan anda mempertanyakan apakah cara yang saya lakukan adalah yang paling benar? Apakah sebenarnya doa? Bagaimana mekanismenya?

Tulisan saya kali ini khusus untuk dibaca hanya bila anda sudah membaca seluruh tulisan saya yang lain. kalau tidak, silahkan berhenti di sini.

Yang Maha Kuasa itu, seperti itu anda meyakininya (believe) wujud di luar realita. Ia hanya ada di realita yang hakiki. Sehingga doa yang anda ucapkan tidak mungkin menembus ke luar realita ini. Doa anda tidak akan sampai ke mana pun. Tapi Tuhan Maha Mendengar. Bagaimana cara Tuhan mendengar?

Jika anda menanggap saya terlalu berani mempertanyakan Kekuasaan Tuhan yang tanpa batas, saya mohon maaf, mungkin memang saya terlalu lancang.

Tidak ada satu partikel pun di alam realita 3-braneworld ini yang mampu pergi ke braneworld manapun. Inilah sebabnya saya katakan bahwa doa anda yang anda ucapkan tidak akan kemana-mana. Keberhasilan manusia dalam kehidupannya semata-mata hanyalah hasil dari usaha dan kerja kerasnya. Saat anda berdoa, anda hanya akan mendapatkan suatu kekhusyuk-an atau konsentrasi yang akan merubah cara pandang dan gerak usaha anda. Cita-cita yang anda lantunkan dalam doa terbawa dalam gerak langkah hidup anda sehingga ketika anda berhasil mewujudkan cita-cita anda maka anda katakan, "doa saya terkabul".
Apakah anda sudah mengkibuli diri sendiri?

Kemudian anda membaca atau menonton film yang berjudul "The Secret" oleh Rhonda Byrne, di sana anda mendapat penjelasan bahwa ada suatu 'kekuatan' yang menjawab semua doa anda, semua keinginan anda suatu gaya tarik-menarik antara anda dan alam semesta, antara mikro dan makro kosmos, sebuah hukum ketertarikan atau Law of Attraction. Buku ini sangat baik dalam menjelaskan mekanisme doa. Lalu, apakah pertanyaan saya sudah terjawab? Mungkin sebagian pembaca akan cukup puas dengan The Secret, namun saya belum.

Oleh String/M-Theory di perkenalkan sebuah partikel yang memiliki string tertutup (closed-loop string) yaitu graviton. Graviton adalah pertikel tidak ber-massa yang menjadi penghantar gaya gravitasi. Partikel dengan string tertutup tidak terikat oleh membrane manapun, ia dapat bebas pergi dari satu membrane ke membrane lainnya. Sedangkan partkel dengan string terbuka (seperti karet gelang yang dipotong) kedua ujungnya harus tertambat pada membrane. Sifat yang seperti ini membuat partikel dengan string terbuka terikat pada membrane dan tidak akan mampu pergi ke membrane lain.

Apakah ada partikel lain dengan string tertutup selain graviton? Belum ada yang tau. Namun diperkenalkannya graviton adalah momentum penting dalam fisika dan kosmologi. Pandangan orang atas konsep alam semesta berubah seketika. Kalau boleh saya katakan, manusia menemukan sebuah threshold baru dengan unlimitted possibilities di seberang sana. Alam semesta kita tidak unik, alam semesta kita adalah sebuah membrane 3 dimensi (3-braneworld) yang eksis di dalam ruang yang lebih besar lagi, ruang dengan dimensi lebih, dengan total jumlah dimensi-ruang hingga 10. Alam semesta kita juga berdampingan dengan alam semesta lain, parallel universe. Tidak terhingga jumlahnya. Dan hanya graviton yang mampu pergi keluar-masuk membrane-membrane itu baik yang berdimensi-ruang 3 maupun lebih.

Gravitasi adalah sebuah forsa atau gaya fundamental di alam ini yang sangat kuat (kalau boleh saya katakan yang paling kuat) di antara 3 forsa fundamental lainnya. Gravitasi mengatur gerak seluruh obyek di alam semesta, dari yang seukuran partikel terkecil hingga bintang masif dan galaksi-galaksi. Gravitasi adalah hukum alam yang mutlak. Alam patuh pada hukum ini.

Lalu, dengan diperkenalkannya graviton membuat kita berpikir. Bila demikian maka adalah benar bahwa ada suatu cara atau mekanisme yang menghubungkan realita alam ini dengan realita yang hakiki. Jika alam ini sebuah hologram, maka ada satu pathway yang menghubungkan alam hologram dengan alam realita si-pembuat alam hologram di luar sana. Sebuah jalan khusus bagi si-pembuat alam hologram yang digunakan untuk mengatur dan mengamati serta memodifikasi alam hologram buatannya.

Dari sini anda sudah mulai mengerti arah bahasan saya?
Ada satu media yang dapat digunakan sebagai sarana yang menghubungkan kita dengan Yang Maha Kuasa. Sebuah cara atau sarana berkomunikasi, sebuah aturan yang membolehkan kita berpisah dari alam realita semu ini ke realita dan kesadaran yang hakiki.
Benarkah demikian?

Masih ada satu keraguan dari saya. String bukanlah bahan dasar pembuat ruang dan waktu. string perlu ruang dan waktu untuk eksis. Maka bagaimana mungkin string adalah bahan dasar pembentuk ruang dan waktu? Bahan dasar pembentuk ruang-waktu haruslah tidak boleh terikat oleh ruang-waktu itu sendiri. Maka sesuatu itu adalah zero-brane. Sebuah entitiy berdimensi Nol. Jika di siniliah batas realita kita, maka graviton tidak mungkin bisa ke sana. Graviton adalah partikel realita, bukan zat realita yang hakiki.

Namun graviton adalah sebuah partikel penghantar yang terbaik.
Bayangkan jika kita hidup di dalam animasi sebuah komputer. Dengan ditemukannya secret pathway, atau jalan rahasia itu, kita bisa mengerti bagaimana alam ini diatur, kita bisa memahami sehingga bisa mengerti apa yang harus kita lakukan. Kita pun mampu keluar dari memory komputer (RAM), kita bisa tau bahwa alam kita adalah sebuah animasi dan kita mampu menyadarinya. Namun hanya stop sampai di situ. Sejauh apapun yang bisa kita tempuh melalui jalan rahasia itu, kita tidak mampu wujud di luar komputer. Saat komputer di-unplug, maka alam ini sirna. We cease to exist, dan kita akan kembali ke pencipta animasi, karena kita hanyalah sebuah proyeksi daya cipta dari si programmer.

Tidak ada kata yang tepat yang bisa saya gunakan, namun saya berusaha menyimpulkan. Artikanlah dengan bijak.
Alam kita adalah sebuah mimpi Yang Maha Kuasa. Sebuah proyeksi suatu Kehendak Sang Maha Pencipta. Kita wujud di alam itu.

Aku adalah Dia. Dia adalah Aku.
Doa-ku adalah kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah Doa-ku.


[ ]

19 komentar:

Anonim mengatakan...

salam bro!

saya tidak faham tentang parallel world.Adakah ia bermaksud dunia pada dimensi yang sama tetapi pada membrane yang lain.Maksud saya dunia itu juga 3 dimensi seperti dimensi kita tetapi 'terbungkus' dalam membrane lain atau yang bagaimana?sila jelaskan sebab saya masih keliru dengan konsep parallel world.

Erianto Rachman mengatakan...

Hi Moriha,
Pertanyaan anda keluar topik, tapi saya akan jelaskan. Di tulisan saya mengenai "braneworlds" dijelaskan ini. Alam semesta kita adalah sebuah membrane 3 dimensi-ruang. kita singkat 3-brane saja. 3-brane berada di (terbungkus oleh) sebuah ruang yang lebih besar lagi; 4-brane. nah, di dalam 4-brane ini ada lebih dari satu 3-brane. alam semesta kita berdampingan dengan alam semesta lainnya. Inilah parallel universe.
Demikian 4-brane eksis di dalam 5-brane. di situ juga mungkin banyak 4-brane yang berdampingan. dst. Thanks atas commentnya.

Moriha mengatakan...

salam Bro!!

Mana anda menghilang?Saya peminatmu dari Malaysia.Harap anda dapat post lagi artikel tentang dunia fizik.

Harap-harap dapat terangkan lagi mengenai parallel world


moga anda sukses selalu!!

Erianto Rachman mengatakan...

Halo Moriha,

Terima kasih sudah membaca blog saya. :-) mohon maaf saya memang belum punya ide lagi untuk menulis. Biasanya datang ide itu tidak cepat. hehe.

Senang rasanya mengetahui tulisan saya dinanti orang. Biklah, saya akan coba menulis lagi. Jadi semangat nih... hehe :-)

Again, Thanks!

hasellusiby mengatakan...

salam...

kali pertama saya lihat blog ini, saya terucap syukur, kerana ada insan yang menulis tentang qunatum dlm bahasa melayu dan kaitkan dengan sufi..

syukur banyak2..

apapun, selamat untuk anda..

...dari nusanaga.blogspot.com...
(blog pengkaji konspirasi, sejarah nusantara yang hilang, sufism, dan sains islamic)

Yongki mengatakan...

Apakah graviton memiliki massa ?

Erianto Rachman mengatakan...

@Yongki:

Graviton tidak memiliki massa.

Rady mengatakan...

semua partikel memiliki massa kecuali graviton dan foton, benarkah demikian ?

Erianto Rachman mengatakan...

@Rady:

Ya. Photon dan Graviton are massless particles.
Mungkin ada yang lainnya yang belum kita ketahui.

Kurniawan mengatakan...

Sebenarnya semua partikel tidak bermassa, partikel tersebut menjadi bermassa karena diselimuti oleh partikel higs boson atau yg terkenal dg partikel tuhan, kecuali graviton dan foton yg tidak bisa lengket oleh partikel higs boson, makanya partikel tsb tidak bermassa, apakah benar demikian ?
karena graviton tidak bermassa maka kecepatannya sama dg kecepatan cahaya, benar tidak ?
Ada brp sih jumlah partikel di alam semesta ?

Erianto Rachman mengatakan...

@Kurniawan
Anda benar sekali.
Dan mengapa ada partikel yang tidak 'lengket' pada medan Higgs? Karena partike itu merupakan string yang tertutup.

Kurniawan mengatakan...

kalau begitu foton juga string tertutup ?

Erianto Rachman mengatakan...

@Kurniawan:
Anda sangat jeli. Baik, mari kita sedikit jelajahi.

Sesunguhnya yang lebih patut dikatakan massless particle adalah graviton, dan bila ditinjau dari teori M/string, maka graviton memiliki string tertutup. Sedangkan photon, tidak make sense bila tidak memiliki massa. Karena photon bisa tersedot (oleh gravitasi) ke dalam lubang hitam. Maka ia haruslah memiliki massa. Dan bila ditinjau dari M/String theory, maka ia string terbuka.

Namun, menurut teori relativitas E=mc2, jika suatu partikel bermassa harus bergerak dengN kecepatan cahaya, yaitu dalam hal ini photon (cahaya) itu sendiri, maka photon tsb akan/harus memiliki massa atau energi yang tak-terhingga besarnya. Ini tidak masuk akal dan tidak sesuai dgn sifat cahaya yang kita amati.

Ilmuwan berargumentasi mengenai photon ini dan mereka mengajukan bahwa photon memiliki karakteristik khusus, yaitu photon tidak memiliki massa-diam (rest-mass = 0), sehingga photon harus senantiasa bergerak dgn kecepatannya (cahaya).

Jadi photon bukan string tertutup, dan tidak memiliki rest-mass.

Kurniawan mengatakan...

Apakah graviton bergerak dengan kecepatan cahaya ? Apakah graviton selalu bergerak tidak pernah diam ?

Erianto Rachman mengatakan...

@Kurniawan:

Pada Quantum Mechanics,
Gravitasi bergerak dalam kecepatan cahaya. Ini sudah dihitung dengan baik dengan Teori Relativitas Umum.

Tetapi, jika kita berbicara mengenai graviton - yaitu menilik gravitasi secara fundamental, maka kita masih belum tau sifat alamiah dari graviton. Sebagian besar berpendapat Graviton bergerak sama dengan kecepatan cahaya.

Namun ada yang berargunentasi Graviton harus juga mampu bergerak lebih cepat dari cahaya. Paling tidak pada Virtual Particle-nya. Karena jika tidak, maka bagaimana Black Hole bisa menghasilkan gravitasi yang besar yang dapat dirasakan oleh obyek di luar event-horizon?

Jika cahaya saja tidak dapat lolos dari Black hole, dan jika graviton hanya bergerak dengan kecepatan cahaya, maka bagaimana caranya penegaruh gravitasi dapat dirasakan di luar event-horizon dari balck hole tersebut?
Jadi, Graviton harus berkemampuan bergerak lebih cepat dari cahaya ketika di dalam Event-horizon, kemudian melambat ke kecepatan cahaya ketika sudah berada di luar event-horizon.

Bingung? Tidak apa-apa jika hal ini membingungkan. Ilmuwan juga masih memperdebatkan hal ini.

himawan mengatakan...

Di tulisan anda a secret pathway saya menangkap bhw anda hendak menegaskan kalau doa seseorang hakikatnya digerakkan oleh Tuhan. Dgn kata lain manusia telah diprogram sejak awal oleh Sang Pencipta dalam kalimat Kun jadilah fayakun maka jadilah dlm dimensi nir waktu. Kehendak Tuhan meliputi segalanya termasuk apa yg dianggap kehendak bebas manusia.

Erianto Rachman mengatakan...

@Himawan:

Iya. Kebebasan itu adalah semu bagi manusia. Terutama definisi kebebasan yang ditawarkan oleh logika dan ego manusia.
Kebebasan yang hakiki adalah Tuhan itu sendiri. Maka kenalilah Tuhan di dalam dirimu. Jadilah kamu sebagai Dia, maka kau akan merasakan kebebasan-Nya.

Aku adalah Dia. Dia adalah Aku.
Doa-ku adalah kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah Doa-ku.

Doa adalah rasa. Rasa yang hakiki adalah setitik sentuhan Kasih Tuhan di dadamu.
Tidak ada yang lebih penting dari itu.

Unknown mengatakan...

Selamat Siang?

Saya pembaca baru. Sudah saya baca tulisan Bapak mulai dari Braneworlds hingga The Secret Pathway. Tapi setelah melewati The Ultimate "I", kemudian beranjak pada The Secret Pathway saya jadi mulai berpikir Bapak berubah kafir. Mengapa demikian, karena pada dua tulisan Bapak yg saya sebutkan diatas, Bapak mulai membenarkan yg namanya 'Bersatu dengan Tuhan'. Benarkah begitu? Atau saya yg salah tangkap?

Terima kasih.

P.S: Saya tetap lanjut membaca. Bagaimanapun tulisan-tulisan Bapak adalah hebat.

Erianto Rachman mengatakan...

@Wavey Wave:
Terima kasih telah membaca tulisan saya.
Terima kassih pula telah bertanya kepada saya - apakah saya kafir atau tidak.
Saya percaya Tuhan, bukan karena orang lain (guru, orang tua) yang mengatakannya. Tetapi saya me-rasa-kan Tuhan.
Dan Tuhan ada di dalam hati ini.
Tulisan saya berubah dari sains ke spiritual, sesuai perjalanan saya mecari kebenaran yang hakiki.
Yang saya tuliskan adalah apa yang saya rasakan, apa yang saya temukan.
Saya tidak mengjarkan apapun, mengajak apapun kepada pembaca saya.

Saya memakan buah-buahan, rasa manis dan segar. Saya ceritakan rasanya itu. Tetapi saya tidak akan pernah memberitahuan buah apa itu. Karena kalau saya beritahu maka akan menjadi doktrin. Anda / pembaca saya harapkan dapat merasakannya sendiri.

Penyatuan dengan Tuhan adalah inti dari semua ajaran agama. Jika kau mau menyelami ke ranah terdalam, menembus spiritual, sampai ke ranah mistik, maka inti dari semua agama dan ajaran adalah sama. Dan hanya ada kamu dan Tuhan di sana. Tuhan itu nyata senyata dirimu.

Kebenaran yang hakiki seperti satu ruangan dengan banyak pintu.

Dan rasanya adalah kebahagiaan yang tak terkira. tak terkatakan.
Kamu akan sangat menyayangi sesama makhluk.
Bukankah begitu yang sebaiknya dicapai oleh manusia? bukankah begitu yang diajarkan oleh para Nabi?

Tuhan itu Maha Satu. Tidak ada dualisme. Tuhan itu Singular. Tauhid.
Tuhan tidak di sana, tidak di sini, Tuhan ada dimana-mana. "Kemanapun kau melihat, di sana ada wajahNya."
Kalimat itu sendiri adalah firmanNya.
Apakah hanya kiasan? tidak.
Saya merasakan keberadaan Tuhan disemua isi alam ini. Karena semuanya adalah zat Tuhan.
Tidak mampu saya membenci siapapun karena Tuhan adalaha cinta kasih. damai.

Damai... damai... damai...
Shanti... shanti... shanti...
La illaha ilallah (Tiada Allah selain Allah) (Tiada Tuhan selain Tuhan).

Salam,
ER