Sabtu, 04 Februari 2017

A Sufi's Diaries: Book 11







Diary 71:
Message from the Universe
Pesan Dari Alam Semesta


Wahai sahabat-sahabatku, doaku untuk kalian adalah agar semua yang terjadi adalah yang SESUAI untuk kalian.

Bagi kita, baik dan benar adalah bentuk harapan emosional yang semu. Yang kita butuhkan adalah yang SESUAI untuk setiap individu. Yang kita kerjakan, yang kita alami, yang terjadi pada kita dan semua niat adalah yang SESUAI.

Apa yang dimaksud dengan SESUAI? Silakan baca tulisan saya di Diary 56: "Alignment" (Kesesuaian).

Karena kita sudah tidak lagi berdiri di tepi sungai illahi. Kita tidak pula mengarungi sungai itu dengan perahu. Kita sudah berada di dalamnya tanpa apa pun yang menyertai, polos, tanpa beban, bebas, lepas, merdeka, SATU dengan-Nya.

Banyak dari kalian yang kemudian bertanya kepadaku, "bagaimana membuktikan bahwa apa yang aku lakukan sudah sesuai?"

Kepasrahanmu dan acceptance-mu pada Tuhan telah membuat getaran energi illahi di dalam tubuhmu selaras dengan getaran energi alam semesta, energi Tuhan. Maka kau akan mampu menerima pesan-pesan halus dan lembut dari alam ini. Pesan Tuhan melalui alam ini sangatlah halus.

Pesan itu wujud dalam berbagai rupa dan mungkin berbeda bagi setiap individu. Ia dapat berupa tampaknya angka kembar, dejavu, berita, kisah yang kita lihat di layar TV, dan kejadian-kejadian hidup yang nyata yang tampak bagai keajaiban atau mukjizat.

Sering kali datang serangkaian kejadian yang saling berkaitan dan membawa pesan yang mendalam kepada kita. Kita terlibat di dalam kejadian itu. Kitalah aktor utamanya. Pesan itu sangat jelas dan nyata.

Pesan itu bila diartikan ke dalam bahasa manusia kita yang sangat primitif ini adalah,

"Sudah Sesuai."

Alam semesta setuju denganmu.
Semuanya sudah sesuai bagimu.
Bersyukurlah.









Diary 72:
The Nameless Fruit of Life

Buah Kehidupan Tanpa Nama


Prinsip yang selalu saya pegang adalah;

"Saya hanya akan menceritakan bagaimana rasa buah itu. Tetapi tidak nama buahnya."

(I will only tell you the taste of the fruit. But not its name.)

Siapa pun yang bertanya kepada saya, akan saya berikan jawaban jujur dalam rasa. Dan saya hanya menjawab apa yang sudah saya alami. Saya ceritakan rasa pahitnya, rasa manisnya. Tetapi tidak akan sekali pun saya berikan nama pada apa yang saya ceritakan itu.

Karena sekali saya memberikan nama, maka apa yang yang saya katakan akan menjadi doktrin. Keterbatasan kosa kata bahasa manusia menjadikan sebuah rasa yang dalam, menjadi sangat dangkal.

Ironisnya, kedangkalan makna ini sangat mudah diterima oleh sebagaian besar orang. Akan tetapi tidak mungkin mereka mampu menggapai apa yang tersirat di dalamnya.

Jadi, walaupun penjelasan dalam bahasa rasa lebih sulit dipahami, tetapi ia jauh lebih baik daripada penjelasan dengan nama. Seorang yang sudah mampu menceritakan rasa adalah mereka yang mengalaminya. Maka RASA adalah KESAKSIAN.

Ke-Esa-an Tuhan, tidak ada satu pun yang mampu menjelaskannya tanpa kesaksian.

Cinta-Kasih Tuhan, tidak ada satu pun yang mampu menjelaskannya tanpa kesaksian.

Kepasrahan total (Total Surrender), tidak ada satu pun yang mampu menjelaskannya tanpa kesaksian.

Mengarungi aliran sungai illahi, memiliki hati yang luas, selalu berada di tengah keseimbangan hidup dan menerima Tuhan apa adanya, yang bebas, merdeka; Tidak ada satu pun yang mampu menjelaskan semua itu tanpa kesaksian.

Tuhan. Tidak ada satu pun yang mampu menjelaskannya tanpa kesaksian.

----------
Sampai di suatu kejadian, dimana sang saksi tidak mampu lagi menceritakan kesaksiannya. Tidak ada bahasa yang mampu mewakili rasa itu.

Maka keduanya bertemu di alam kesunyian. Satu. Lebur. Terjadilah entrainment. Hanya hati mereka yang berkomunikasi. Tanpa ucapan, tanpa suara. Tidak ada satu pun orang yang mampu memahami yang tengah terjadi di antara keduanya, kecuali mereka sendiri.

Perjalanan mereka menembus batasan alam. Tidak ada yang sanggup menghalangi.

Jika dulu keduanya berkisah mengenai rasa buah, sekarang keduanya sudah menjadi buah itu sendiri.
Biarlah kini giliran yang lain yang sedang belajar memahami, merasakan buah itu dan membagikan kisah kesaksian mereka kepada yang lain.

Jika dulu mukjizat adalah sebuah kesaksian, sekarang merekalah mukjizat itu.

Kepompong sudah berubah menjadi kupu-kupu indah dan membahagiakan siapa pun yang memandangnya. Keindahan tanpa bahasa. Keindahan daya seni alamiah yang hanya mampu disaksikan oleh yang memahami bahasa illahiah. Bahasa rasa.

Mereka mengucapkan salam padamu. Salam perjumpaan dan perpisahan. Mereka terbang mengudara dan tak kan pernah mendarat lagi.

Dapatkah kau merasakan kesaksianku?
Akankah kau bersaksi bersama kami?

Be free and liberated.
Be the witness of God.






Diary 73:
False God

Tuhan Palsu


This Side:

Semasa kondisi ekonomi stabil, situasi aman terkendali, setiap perut dapat terisi tiga kali sehari, mandi air bersih dua kali sehari, serasa dunia sangat damai. Rumah ibadah penuh setiap hari memanjatkan puju syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, Pengasih, Penyayang.

Kepatuhan, kepujaan, kesembahan, semua dipanjatkan kepada Tuhan.

Senyuman semringah menghiasi wajah para orang tua kepada anak-anaknya. Bahagia akan hidup yang sejahtera, berkecukupan, harmonis, lengkap.

Bekerja sehari-hari dengan bangga, pulang membawa bingkisan untuk keluarga. Betapa bahagianya hidup ini.


Other Side:

Alam mengalami siklus, terjadi perubahan musim, iklim, dan keselarasan benda-benda selestial. Energi alam semesta bergerak. Sebentuk awan gelap menggeser kecerahan langit. Mendung, hujan, badai, bencana alam, kematian, kesedihan, kepedihan, kemiskinan, kelaparan.

Awan kekeruhan menggeser beningnya pikiran. Muncullah amarah, kecewa, dendam. Kemudian merasa sakit hati, iri, cemburu, benci, dengan kebahagiaan mereka yang di sebelah sana.

Sebagian melampiaskan awan gelap itu dalam wujud pencurian, penculikan, perkosaan, pembunuhan, teror.


This Side:

Tabir terbuka di hadapan. Dunia tidak secerah yang mereka anggap selama ini. Mereka takut menyaksikan kegelapan itu.

Rasa takut, khawatir, cemas, berubah menjadi benci, jijik, yang kemudian berwujud dalam hujatan, pengucilan, penghakiman, penghukuman.

Kemana senyumanmu?

Dapatkah kau bertanya kepada pemimpinmu penjelasan akan semua ini?
Dapatkah mereka menjelaskan mengapa semua ini terjadi?
Mengapa ada gelap dan terang?
Mengapa ada baik dan buruk?

Mengapa kau yang hidup berkecukupan menjauhi yang lainnya?
Mengapa kau ajarkan anak-anakmu untuk mengucilkan orang lain?

Mengapa Tuhanmu membiarkanmu menjadi pembenci sesamamu?
Dapatkah Tuhanmu memberikan jawaban padamu?


Reconciliation:

Bacalah, belajarlah, kenalilah Tuhan.
Siapa Dia yang sesungguhnya, yang Hakiki?
Bagaimana alam ini tercipta? Mengapa ada Penciptaan?

Kenalilah Tuhan seadanya Dia.
Terimalah Dia dalam Ke-Satu-anNya.

Ada satu kelompok manusia yang sadar akan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Mereka tidak berada di This Side ataupun di Other Side. Mereka memahami Tuhan yang hakiki, bukan Tuhan separuh-separuh yang disembah di dalam kedua sisi itu.

Jika menerima yang baik, maka terima juga yang buruk. Dengan menerima dua sisi sekaligus, kau akan melihat keseimbangan. Kau juga akan melihat kesemuan dua sisi itu. Tidak ada yang baik, tidak ada yang buruk. Semua alamiah.

Kenali sifat suci-mu, kenali pula sifat mara-mu. Setiap manusia memiliki kedua kualitas ekstrim itu. Kenalilah, maka akan disadari penyatuan kepada yang hakiki. Keseimbangan jiwa, kedamaian hati yang sesungguhnya.

Lalu pendanglah Tuhan dalam kondisimu yang seimbang tenang itu. Maka hanya tampaklah Tuhan yang Satu. Yang Singular. Yang meliputi semuanya.

Tuhan memancarkan cahaya cinta.
Cinta yang bukan lawan dari benci.
Damai yang bukan lawan dari permusuhan.

Yang terakhir, jadikanlah dirimu konduktor bagi cahaya-Nya.
Pancarkan cahaya illahi untuk semua.
Jadilah penyampai pesan.

Damai... damai... damai...









Diary 74:
Reality
Realita


Science mencari kebenaran dengan metode reductionism. Yaitu suatu peristiwa besar adalah rangkaian dari peristiwa yang lebih kecil yang membentuknya. Menjelaskan kejadian yang kecil, menjelaskan pula kejadian yang besar.

Dari alam semesta, ke galaksi, ke bintang, ke materi dan energi, ke molekul, atom, sub-atomic, sampai ke pastikel fundamental, ke quantum, dan string.

Bila mampu menjelaskan peristiwa di ranah kuantum, maka terjelaskan pula semua kejadian di alam semesta.

Di ranah kuantum, terjadi kebingungan, bahwa realita adalah singular energi yang berperilaku sesuai pengamatan. Dengan demikian, realita adalah ilusi.

Sedangkan, The ultimate reality is the source of the singular energy itself (Realita yang hakiki adalah sumber dari energi yang singular itu sendiri).

Realita yang kita alami sekaran ini adalah proyeksi dari "sesuatu". Sedangkan realita yang sesungguhnya ada di "luar" sana.

Realita kita terkonstruksi dari satu sumber, lalu konstruksi itu disebut "The Archetypal Energies", atau "The Grand Design".

The Archetypes adalah pondasi fundamental kita untuk penjelasan kita akan realita yang semu ini. Sedangakan Realita yang hakiki tidak ada di alam ini. Tak terjelaskan.

Benarkan tak terjelaskan?
Dapatkah kita mengakses pengetahuan the ultimate reality?

Bisa.
Bagaimana caranya?
Dengan "Kepahaman illahi".

Bagaimana mengujinya? 
Dengan bertanya langsung pada-Nya, dalam bahasa-Nya.








Diary 75:
Your Natural State

Kondisi Alamiahmu


Saya sering menulis mengenai "alamiah". Saya katakan, harapan terbaik manusia adalah bukan pada yang baik-baik saja, tetapi pada yang alamiah. Mengapa?

Sebagian besar orang berharap pada yang baik, pada yang sempurna, pada yang membanggakan, pada kesuksesan, keberhasilan, kejayaan, dll, yang semua itu dilandaskan pada tolok ukur dari lingkungan, dari masyarakat, dari dogma.

Saya tekankan harapan-harapan itu belum tentu mencerminkan dirimu yang sesungguhnya. Yang kau idam-idamkan belum tentu pas untukmu. Dan jika harapan-harapan itu tidak tercapai, kau kecewa seribu bahasa, sedih, dan putus asa.

Oleh karena itu saya menekankan yang terbaik untukmu adalah yang seusai untukmu. Haraplah untuk segala sesuatu yang sesuai.

----------
Saya juga sudah menulis mengenai "Manifestasi" dan "Keberlimpahan". Saya berharap pembaca sudah akan paham bagaimana ketiga hal tersebut berkaitan satu sama lain.

----------
Sikap pengharapan hanya pada yang sesuai membuat sebagian orang seolah menjadi pupus harapan dan kehilangan semangat atau motivasinya. Jika demikian maka mereka belum memahami bagaimana alam ini bekerja.

Tuhan adalah keberlimpahan. Maka jika kita sudah bersama-Nya, ktia tidak akan merasakan kekurangan. Tuhan ibarat sungai besar yang mengalir deras. Kau selama ini hanya berdiri di tepian. Kau takut untuk terjun ke dalam sungai. Ketakutan itu berasal dari lingkunganmu, dari pemahaman yang keliru dan terbatas. Hidupmu dibatasi oleh dinding doktrin dan dogma.

Jika kau sudah mampu merobohkan dinding penjara itu, kau akan terjun ke sungai dengan kepasrahan total. Kau biarkan dirimu mengalir bersama Tuhan. Terombang-ambing ke kiri, ke kanan, timbul-tenggelam. Bahkan mati pun tidak kau sesali karena kau seudah bersama Tuhan.

Inilah yang saya sebutkan sebagai alamiah. Pengalaman setiap orang yang berada di dalam sungai berbeda-beda. Keberbedaan itu adalah alamiah. Semuanya alamiah selama kau berada bersama-Nya.

This is Your Natural State! 
(Inilah kondisi alamiahmu!)  
Your natural state is full. Your natural state is the world full of abundance. 
(Kondisi alamiahmu adalah penuh, Kondisi alamiahmu adalah dunia yang penuh akan keberlimpahan). 
"Enough" is not your natural state. Your natural state is "more than enough!" 
("Cukup" bukanlah kondisi alamiahmu. Kondisi alamiahmu adalah "Lebih dari cukup!")

----------
Jadi, sekarang mulailah mengkoreksi pemahamanmu. Manifestasimu hanya terjadi jika apa yang kau manifestasikan sudah kau rasakan sebagai kondisi alamiahmu.

Bebaskan dirimu dari belenggu pendapat orang lain. Bebaskan dirimua dari dogma, kultur, kebiasaan yang terbentuk di sekitarmu. Jadilah diri sendiri!

"Bebas" adalah kondisi alamiahmu! Maka jangan penjarakan dirimu dengan aturan yang dibuat orang lain.

Jangan hanya berdiri di tepian sungai illahi. Masuklah dan serahkan seluruh jiwa dan ragamu pada Tuhan. Temui dirimu yang hakiki, yang mengapa kau dilahirkan di bumi ini.

This is your natural state!
You are Abundance! You are more than enough!
You have all the abundance of the world. You have more than enough.

(Ini adalah kondisi alamiahmu!
Kau adalah Keberlimpahan! Kau lebih dari cukup!
Kau memiliki keberlimpahan dunia ini. Kau lebih dari cukup)
Your natural state is life with stability, security, and continuity.
You are abundance!

(Kondisi alamiahmu adalah kehidupan dengan stabilitas, keamanan, dan keberlangsungan.
Kau adalah keberlimpahan!)

This is Your Natural State!
(Inilah kondisi alamiahmu!)








Diary 76:
Process Toward The Truth
Proses Menuju Kebenaran


Pertama, mengetahui. 
Setelah itu, memahami. 
Terakhir, merasakan.

Begitulah urutan belajar kita.
Bagaimana menguji apa yang kita ketahui itu benar? Adalah dengan memahaminya.
Lalu bagaimana menguji bahwa yang kita pahami itu benar? Adalah dengan merasakannya.

Bila apa yang kita pahami salah, maka "rasa" itu tidak akan membenarkannya, atau bahkan tidak muncul sama sekali. Kita harus mengkaji ulang pemahaman kita, dan mungkin pula harus mengungkap lebih banyak hal-hal yang perlu diketahui.

Bila yang kita pahami benar, maka "rasa" itu membenarkannya. Dan rasa itu sungguh nyata.

Mungkinkah ada dua pemahaman yang berbeda namun keduanya benar?
Ada. Maka, sesungguhnya kedua pemahaman itu adalah sama. Kita hanya harus mengupasnya lebih dalam.

Lalu, bagaimana menguji bahwa apa yang kau rasakan itu benar?
Tidak perlu. Karena "rasa" itu akan sama bagi siapa pun, di manapun, kapan pun.

Begitulah kau menemukan kebenaran sejati.









Diary 77:
The Geometry of Life

Geometri Kehidupan


Ide dasarnya adalah dari sini;
Jika saya membayangkan sebuah kubus, dan anda juga membayangkan sebuah kubus, maka kita berdua akan membicarakan hal yang sama.

Jika kedua orang memiliki pemahaman yang sama akan sesuatu, maka keduanya akan membicarakan sesuatu tersebut dengan baik, nyambung, produktif.

Jadi, untuk membuat suatu perbincangan produktif, dua orang atau lebih harus menyamakan pemahaman mereka akan topik yang ingin diperbincangkan.

Dari perbincangan yang produktif itu akan lahir ide baru, karya, ciptaan, yang bermanfaat bagi yang terlibat.

Ok, lalu saya berpikir;
Bagaimana antara kita dan alam?

Alam bergerak dengan hukum tertentu. Alam memiliki pola dasar dan pola turunannya.
Apakah antara kita dan alam dapat terjalin komunikasi yang produktif pula?

Jika ya, maka kita harus menyamakan pemahaman kita dengan alam. Apakah sudah sama? Jika sudah, maka hidup kita seharusnya sudah selaras bersama alam ini.
Jika tidak, kita belum selaras dan hidup kita seharusnya bisa lebih baik lagi.

Di dalam meditasi, anda diajarkan untuk membayangkan bentuk-bentuk khusus. Sebutlah geometri. Maka cobalah memahami apa geometri kehidupan anda, dan geometri ini haruslah sama dengan apa yang tergambar di alam ini.

Bagaimana mengetahui bila geometri yang kita bayangkan sudah selaras dengan alam?
Anda akan merasakannya sendiri karena alam berbicara pada anda setiap saat. Alam akan membenarkannya bila itu sudah benar.

Berlatihlah. Asahlah indera anda.
Geometri itu akan sama, selaras, kemudian hidup anda akan semakin baik.








Collection of Quotes & Stories:



Untuk yang sedang atau pernah mengalami masa-masa sangat sulit dalam hidup;
"Janganlah bersedih, karena Tuhan memberikan harapan di momen-momen tersulit. Hujan paling deras datang dari awan paling gelap." 
~ Rumi ~








Any problem looks very small from up here. Want you join me?


(Masalah apa pun tampak kecil dari atas sini. Mau ke sini bersama saya?)





Every time I switched on my TV, all stations full with negativity.
This is why I don't watch TV anymore.

I wonder if there is a station airing positivity?

Oh yes, it is when You and I switch ON our hearts together. 
We broadcast love and happiness to the world, and to the people who channel us.

----------

Setiap kali saya menyalakan TV, semua stasiun menampilkan tayangan negatif.
Inilah sebabnya saya tidak lagi menonton TV.

Aku bertanya-tanya apakah ada stasiun yang mengudarakan tayangan positif?

Ah ya, adalah ketika kau dan aku mengaktifkan hati kita bersama.
Kita menyiarkan cinta dan kebahagiaan kepada seluruh dunia, dan untuk mereka yang terhubung pada kita.




The many colours in nature are emerged from a single beam of light.
Billions of people in the world came from the same single source.

We live in a world full of colours.
It should be very beautiful.
Don't you think?

----------

Banyaknya warna di alam adalah hasil dari satu cahaya.
Milyaran manusia di dunia datang dari satu sumber yang sama.

Kita hidup di dunia penuh warna.
Seharusnya hal ini sangatlah indah.
Bukankah begitu?






People die, but achievements live forever.

Achievement is when your work affects other people's lives;
when you helped someone, when you made something or someone better, when you cured a disease or sickness, and more.

Essentially, when achievement is to make something or someone better, it is called healing. And being a healer means you care for others, for nature, and for the environment.

So, dear Healers,
My gratitude is upon you.
Your work will be remembered for as long as I live.


----------

Manusia meninggal dunia, tetapi pencapaian / prestasi hidup selamanya.

Pencapaian adalah ketika hasil kerjamu berdampak baik bagi kehidupan orang lain;
ketika kau menolong seseorang, ketika kau menjadikan sesuatu atau seseorang lebih baik, ketika kau menyembuhkan suatu penyakit, dan lainnya.

Esensinya, saat pencapaian adalah menjadikan sesuatu atau seseorang lebih baik, hal ini dinamakan penyembuhan. Dan menjadi seorang penyembuh berarti kau perduli pada orang lain, pada alam, dan pada lingkungan.

Maka, untuk para pemyembuh,
Rasa syukurku adalah untuk kalian. 
Hasil kerja kalian akan kuingat sepanjang hidupku.






Kerinduanku adalah kerinduanmu.
Kesendiranku adalah kesendirianmu.
Pencarianku adalah pencarianmu.
Pantulanku adalah dirimu.
Cinta kasihku padamu adalah cinta kasihmu padaku.

I am your seeker, yet you are seeking me.
(Aku adalah pencarimu, tetapi kaulah yang mencariku.)

I searched for you, but you are the one who found me.
(Aku mencarimu, tetapi kaulah yang menemukanku.)

You are my life, and I am living in you gratefully.
(Kaulah hidupku, dan aku hidup di dirimu dengan penuh syukur.)

Thank You.
(Terima kasih.)







"I am hungry."
"There is some food in the kitchen."

This simple conversation could be very long if you wanted to know why you are feeling hungry and how there is some food in the kitchen.

"Grab a chair... let's talk."

-----
"Is there God?"
"Yes."
"Please explain."

Now this will take a very very long time to explain....
"...your entire life."

==========

"Saya lapar."
"Ada makanan di dapur."

Percakapan ini akan menjadi sangat panjang bila kau ingin mengetahui mengapa kau merasa lapar dan bagaimana ada makanan tersedia di dapur.

"Ambil kursi dan duduklah, akan saya jelaskan..."

-----
"Apakah Tuhan itu ada?"
"Ya."
"Tolong jelaskan padaku."

Nah ini akan sangat sangat panjang untuk dijelaskan...
"... seumur hidupmu..."




"Success is not final, Failure is not fatal.
It is the courage to continue that counts."

-----

"Sukses bukanlah akhir, Kegagalan tidaklah fatal.
Adalah keberanian untuk terus melanjutkan, yang diperhitungkan."



- Winston Churchill -





Makhluk apakah yang terakhir tahu mengenai air?

Jawab: ikan.
Karena sejak awal hidupnya, ikan sudah berada di dalam air. Ikan tidak pernah menyadari bahwa ia hidup di dalam air

Kesadaran ikan akan keberadaan air adalah perjalanan pencarian terbesar sepanjang hidup ikan itu.

----------
Makhluk apakah yang terakhir tahu mengenai Tuhan?

Jawab: Manusia.
Mengapa? Karena....

Carilah jawabannya sendiri, karena ini akan menjadi pecarian terbesar seumur hidupmu.





Menyelam di danau yang keruh, mataku tak dapat kubuka dan tak mampu melihat apa2.

Menyelam di danau yang jernih mataku dapat terbuka tapi kewalahan melihat yang terpampang di depan mata.

So they say ignorance is bliss.
(Mereka berkata ketidaktahuan adalah kebahagiaan)

Maybe so, but...
(Mungkin begitu, tetapi...)

Aku tak dapat membuka mataku karena airnya terlalu keruh.
Aku dapat membuka mataku karena airnya sangat jernih.
Setidaknya aku tahu airnya jernih. Ini yang akan kusyukuri. 
Selebihnya, just accept.






My relationship with God is direct. 

Else, please step aside and stop preaching.





Tanya:
"Gimana caranya agar saya bisa menangkal hal-hal negatif?"

Jawab:
"Bagaimana kamu mengatasi atap rumahmu yang bocor?"







Ego

Ego adalah pendanganmu yang salah atas kehidupan.
Ego adalah nalarmu atas semua kejadian.
Ego adalah input yang kau terima dari sumber yang memakai ego pula dalam pola pikirnya.
Ego tempatnya di otak.

Ego harus bisa ditekan dan dikendalikan.
Pandangan kita selalu keliru terhadap apa yang terjad. Hal ini dikarenakan ego yang membentuk pandangan itu.


Contoh analogi sederhana:

Apa yang muncul dalam benakmu pertama kali melihat orang lusuh, kotor, bau, meminta2 di hadapanmu?
Jijik atau kasihan?

Bila jijik, ini egomu yang kau gunakan untuk menguasai benakmu.
Bila kasihan, ini egomu yang sudah kau tekan/kuasai oleh kesadaranmu.


Contoh lain:

Kau bercita2 untuk menjadi seorang pengusaha. 10 tahun kemudian kau sudah mengalami kegagalan 5 kali dan keluarga hancur karenanya.

Apa yang ada di benakmu?
Menyesal atau mengalah?

Menyesal, menyalahi diri sendiri dan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan; adalah egomu yang menguasai pikiranmu.

Bila kau sadar dan mengalah, sejenak undur diri dari atas panggung, kemudian menganalisa jalanmu, maka kau mengendalikan egomu, dan kesadaranmulah yang kau gunakan.

Ego bersifat mengikat. Ia akan membuatmu ngotot hanya pada satu tujuan. Ego menutup pintu-pintu kesempatan lainnya.
Ego memenjarakanmu.

Sedangkan kesadaran illahi membuka pendanganmu pada setiap inci celah kehidupan dan tidak membiarkanmu ngotot hanya pada satu hal. Tapi kau membuka semua kemungkinan dan berserah diri pada yang paling sesuai untuk terungkap di hadapanmu.


Tambahan:

Bila ada ajaran agama yang mendoktrin bahwa agamamu adalah yang paling baik dan benar, kemudian menghasutmu agar menjauhi mereka yang berbeda agama, maka agama itu diajarkan dengan ego.

Ego siapa? Manusianya.

Hubunganmu dengan Tuhan seharusnya tanpa ego. Maka hubunganmu dengan Tuhan seharusnya tanpa perantara manusia lain. Siapa pun itu.

Hubunganmu dengan Tuhan adalah langsung / DIRECT!






A Rope Story

You need a rope to climb up.
You need someone from above throws the rope down and holds on to it so you can climb yourself up.
This is the way to do it.

You can only help someone when you are up there and holding a rope. And you must stay up there holding the rope tight.

You cannot help someone when you are down here. Because you cannot throw the rope upward.

If you are down here, someone else needs to help you from above.

Never try to cure anyone when yourself need to be cured.


----------

Kisah Tali

Kau memerlukan tali untuk memanjat ke atas.
Kau memerlukan seseorang di atas sana untuk mengulurkan tali ke bawah dan menahannya sehingga kau dapat memanjat ke atas.
Demikianlah cara melakukannya.

Kau hanya dapat menolong seseorang ketika kau berada di atas dan memegang tali itu. Dan kau harus tetap berada di atas menahan talinya dengan kuat.

Kau tidak dapat menolong orang lain bila kau juga berada di bawah sini. Karena kau tidak dapat melempar tali ke atas.

Jika kau berada di bawah sini, orang lainlah yang harus menolongmu dari atas sana.

Janganlah pernah mencoba menyembuhkan orang lain bila dirimu sendiri butuh disembuhkan.





Tuhanku banyak, karena ada Tuhan di setiap makhluk di alam ini.

Tuhanku SATU, karena semua itu adalah Tuhan yang sama.

I bow to God in You.
Namaste!





A question to me:
"Are you sure what you do is right?"
(Pertanyaan padaku: "Apakah kau yakin yang kau lakukan itu benar?")

My answer:
(Jawabanku:)

"I have moved beyond right-wrong, good-bad, happiness-sadness, joy-sorrow. I exist beyond duality. I live beyond doubt."
(Aku telah bergerak menembus benar-salah, baik-buruk, kebahagiaan-kesedihan, kesukacitaan-kedukacitaan. Aku berada melampaui dualitas, Aku hidup melampaui keraguan.)

"I trust one thing; my heart, my intuition, without the illusive perception of duality, for that is where God resides, within."
(Aku mempercayai satu hal; hatiku, intuisiku, tanpa persepsi dualitas yang menyesatkan, karena di sinilah dimana Tuhan berada, di dalam.) 

"Ask, if you demand answer. But I will give you only truthful answer which you may regret or hate or despise hearing."
(Bertanyalah, jika kau menginginkan jawaban. Tetapi aku hanya akan memberikan jawaban yang jujur yang mungkin akan kau sesali atau benci atau hina mendengarnya.

"So let me be.
Alone, for that is how I should be left."
(Jadi biarkanlah aku. Sendiri, sebagaimana aku seharusnya dibiarkan.)

A message from beyond.
(sebuah pesan dari jauh)





Kulihat kau berlari keluar dari sebuah rumah, tergopoh-gopoh ke arahku sambil menangis tersedu-sedu. Kulihat kau sangat tersiksa. Kau naiki tangga terjal dan tajam itu ke tempatku yang sedang duduk diam.

"Mas, aku ada masalah besar. Aku butuh pertolonganmu. Mohon Ikut aku ke rumah itu!"

Aku memandangmu dengan kasihan. Lalu kukatakan padamu,

"Masalahmu sudah selesai sejak kau mampu keluar dari rumah itu dan menaiki tangga terjal itu ke atas sini menemuiku. Duduklah di sini bersamaku, dan sadarilah keberadaanmu. Dan jangan pernah turun lagi."






Sekelompok anak kecil menikmati bermain-main di kubangan air yang kotor.

Ya, wajarlah... mereka memang masih anak-anak.

----------

Sebagian besar manusia di dunia ini juga seperti anak-anak kecil itu. Mereka merasakan kebahagian dan kedamaian yang semu di rendahnya dan kotornya tingkat kesadaran mereka.

Mudah terusik dengan riak kehidupan. 
Mudah emosi, mudah tersinggung, mudah terhasut, mudah menghakimi dan menghukum orang lain, mudah memusuhi, mudah dipecah-belah oleh kotornya perbedaan yang dibuatnya sendiri.
Mudah merasa paling benar dan paling baik, lalu memaksakan doktrin mereka pada yang lainnya.

Ya, begitulah... mereka memang masih anak-anak.






Damai

Damai itu bukan saat tidak terjadi huru-hara.

Damai itu bukan hanya saat kau tidak ada masalah.

Damai itu bukan hanya saat kau berbahagia dan sejahtera.

Damai itu adalah saat hatimu bersih dan lapang.

Damai itu adalah saat kau tidak lagi terusik oleh kejadian-kejadian duniawi di "bawah".

Damai itu adalah saat kau mampu meminta maaf pada semua orang yang pernah kau sakiti, dan memaafkan semua orang yang pernah menyakitimu. Dan menerima sesamamu apa adanya.

Damai itu adalah saat kau sudah mampu bebas lepas dari semua doktrin dan dogma, dan menerima hidup ini apa adanya.

Damai itu adalah saat kau sudah mampu bersaksi sepenuh jiwa raga bahwa tidak ada yang lebih penting dari hubunganmu dengan Tuhan.

Damai itu adalah saat kau bersama manusia lainnya yang juga memahami dan merasakan kedamaian itu bersamamu.

Aku bersamamu dalam kedamaian.
Temui aku di dalam kedamaian ini.

Damai... damai... damai...







"Definisi" adalah "batasan"

Jika kau mendefinisikan hubunganmu dengan Tuhan, maka kau membatasi Tuhan dengan cara berpikirmu.
Karena inilah kemudian terjadi perbedaan antara paham yang satu dengan yang lain, antara agama yang satu dengan yang lain.

Hubunganmu dengan Tuhan adalah tanpa batasan. Tak terdefinisikan.

Jika kau membebaskan dirimu dari segala bentuk definisi, maka kau akan memahami bagaimana sesungguhnya hubunganmu dengan Tuhan.






God created the universe so vast, with no boundaries.

Limitless is the nature of God's creation.

Then God created human.
We also are limitless.

The only limitting is our narrow perspective of the world.

----------

Tuhan menciptakan alam semesta sangatlah luas, tanpa batas.

Tanpa batas adalah ciri khas ciptaan Tuhan.

Kemudian Tuhan menciptakan manusia.
Kita juga adalah tanpa batas.

Satu-satunya yang membatasi adalah perspektif sempit kita terhadap dunia.





Expectation is a form of imprisonment.
Be free! Be large! Embrace life!
Be grateful on any outcome.

----------

Harapan adalah bentuk dari keterkurungan.
Bebaslah! Lepaslah! Rengkuhlah kehidupan!
Bersyukurlah akan segala hasilnya.






To understand is to have peace

If you understand, then you know everything. There is no more un-answered question. There is only the ultimate PEACE at the end of the line.

So, in your pursuit of peace, it is mandatory to understand everything. Read, Recite, Learn. Ask until there is no more to ask.

Asking is like knocking on doors.
When you are ready, a teacher is just on the other side of the door, welcoming you in.

Shanti... shanti... shanti...
I am waiting...


----------

Memahami Adalah Untuk Mendapatkan Kedamaian

Jika kau memahami, maka kau mengetahui segalanya. Tidak ada lagi pertanyaan tak terjawab. 
Hanyalah ada Kedamaian Hakiki di akhirnya.

Maka, dalam pencarian kedamaianmu, adalah mutlak untuk memahami segalanya. Baca, Ulangi, Belajar. Bertanyalah hingga tiada lagi yang kau tanyakan.

Bertanya bagaikan mengetuk pintu-pintu.
Jika kau siap, seorang guru ada di balik pintu itu, menyambutmu masuk. 

Damai... damai... damai...
Aku menunggu...




Kok masih suka main kotor-kotoran di bawah sana?

Maaf ya, kami hanya bisa memandangimu dari jauh. Jika mau ikut, bersihkan dulu dirimu.






I am a spirtualist with jeans and t-shirt.
No one believe what I say. Not even listen.

Sorry for not having a beard...




Hidup sudah puluhan tahun. Ibadahnya dan sembahyangnya tak pernah putus. Selalu menasihati siapa pun yang dijumpainya untuk berjalan di jalan yang benar.

Namun pada saat datang musibah, dia menjerit, menangis, menyalahkan orang lain, mencaci-maki dan menghukum orang lain.

Selama ini apa yang disembahnya?
Kasihan... kasihan... kasihan...





Tok.. tok..

"Siapa di sana?"

"Aku"

"Aku siapa?"

"Dirimu"

"Oh... masuklah...!"

"Aku sudah di dalam."

----------

Take my hand. Be my beloved. Enter my heart. Stay here for eternity.

Thank You God for having me.
I am ready.







It's just like a pyramid.
The more you know, the less people are with you.
When you talk, only few listen.

The less you know, more people are with you.
When you talk, many listen.

It is a lonely life.
Most people hate being lonely. They stay down and never want to ascend.

However very few on the top of the pyramid would rather stay lonely but making profound positive impact to others.
Nameless. Un-noticed. Un-recognized.

A lonely Lotus. 
Because God is alone.

----------

Seperti piramid.
Semakin banyak yang kau ketahui, sedikit orang bersamamu.
Jika kau berbicara, hanya sedikit yang mendengarkan.

Semakin sedikit yang kau ketahui, semakin banyak orang bersamamu.
Jika kau berbicara, banyak yang mendengarkan.

Hidup yang sepi.
Sebagian besar orang benci hidup dalam sepi. Mereka bertahan di bawah dan tidak pernah mau bangkit.

Namun, sebagian kecil mereka yang berada di puncak piramid memilih untuk tetap kesepian tetapi memberikan pengaruh positif bagi orang lain.
Tanpa nama. Tak diketahui. Tak dikenal. 

Sekuntum bunga teratai yang sendirian.
Karena Tuhan, sendirian.






Pesanku kepada pembacaku;

Bantulah mereka yang meminta bantuanmu sesuai dengan yang mereka butuhkan, tidak lebih dari itu.

Berikanlah jawaban kepada mereka yang bertanya, sesuai dengan yang mereka butuhkan, tidak lebih dari itu.

Jangan membantu sebelum mereka memintanya.

Jangan memberikan jawaban tanpa pertanyaan.

Pengetahuan illahi adalah pengetahuan mengenai kebenaran hakiki. Pengetahuan ini hanya datang kepada mereka yang mencarinya.

Setiap pencarian adalah usaha. Dalam usaha ada sebentuk komitmen. Komitmen adalah energi kesungguhanmu. Aku dapat merasakan energi itu dan mengetahui seberapa besar komitmenmu terhadap pencarianmu.

Carilah, maka akan ada pertemuan.
Bertanyalah, maka akan ada jawaban.





"Seeking happiness through sensory gratification is like trying to quench your thirst by drinking salt water."

(Mencari kebahagiaan melalui kepuasan indera fisik adalah seperti mencoba melepaskan dahagamu dengan meminum air asin.)






Erianto Rachman

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya suka sekali tulisan bapak enak dibaca mudah dimengerti dan dipahami. Terimakasih.

Erianto Rachman mengatakan...

@mochamad Ridwan:
Terima Kasih. Semoga bermanfaat.